[GENPOSTUPDATE.ONLINE] Jakarta - Saat ini kemampuan literasi keuangan digital bukan sekedar kebutuhan, melainkan juga telah menjadi gaya hidup di era Revolusi Industri 4.0. Pembatasan pergerakan manusia di saat terjadinya pandemi Covid-19 ini menyebabkan transaksi digital semakin diminati dan dibutuhkan. Hadirnya layanan jasa keuangan secara digital membuat masyarakat memiliki banyak pilihan untuk mengakses layanan keuangan tanpa perlu datang secara fisik ke kantor lembaga jasa keuangan.
Menurut Anggota Komisi I DPR RI, Hasbi Anshory dalam acara Ngobrol Bareng Legislator yang bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI yang bertemakan “Dampak Literasi Keuangan Terhadap Perkembangan Ekonomi”, Selasa (21/02/2023)
Narasumber lainnya, Wiralestari Akademisi Universitas Jambi, memaparkan literasi menurut Peraturan Jasa Keuangan (POJK) Nomor 76/POJK.07/2016 menyebutkan bahwa literasi keuangan adalah pengetahuan, keterampilan, keyakinan yang mempengaruhi sikap dan perilaku keuangan seseorang untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan dalam rangka mencapai kesejahteraan. Dengan tujuan untuk menciptakan pengambilan keputusan ekonomi yang lebih baik melalui warga negara yang memiliki informasi dan pengetahuan yang memadai, untuk memperbaiki kesejahteraan rumah tangga, dan meningkatkan literasi seseorang yang sebelumnya kurang literasi atau non literasi menjadi well literate dan meningkatkan jumlah produk dan jasa keuangan. Dampak terhadap perekonomian di Indonesia antara lain adalah peningkatan pengelolaan keuangan secara individu, mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi beban keuangan negara, meningkatkan akses layanan keuangan.
Sementara, Satria Adi Putra Kepala Pusat Studi Hukum Ekonomi, Perdagangan semakin hari semakin komplek karena beberapa faktor. Faktor pertama adalah persaingan dimana setiap pelaku akan berusaha dan bersaing agar produknya unggul dan berhasil dalam perdagangan, selera pasar berkembang seiring dengan perkembangan zaman, fluktuasi dan kondisi lingkungan almania turut mempengaruhi keadaan perekonomian wilayah sehingga menjadi persaingan harga. Kedua adalah coverage area yang terdiri dari pangsa pasar dan daya jangkau antara produsen, konsumen dan distributor semakin hari semakin luas, membutuhkan cara agar ketersediaan bahan baku dan wilayah pemasaran dapat dipenuhi setiap saat. Ketiga adalah instrumen yang dibutuhkan cara dan alat transaksi untuk mendukung kecepatan dan percepatan transaksi.
0 Komentar